Kamis, 17 Februari 2011

KELOMPOK 1

LAPORAN KEGIATAN PENELITIAN KE INDUSTRI TAHU TEMPE
Tgl 05 Bulan 12 Tahun 2010

MATA KULIAH AGRIBISNIS




DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 (SATU)

ZAKARIA 200751088
ARIPIN 200751004
ABDUL KADIR 200751012
ABDUL MUTAKHIR 200951156
ALWIN HINDRA 200751002
NI WAYAN SUKARMI 200751011
NANIK SUSILAWATI 200751018
SRI ADIYANI 200951040
MERI RAPA 200751009
SULASTRI 200751016
EMILIA 200751015
SULISTIYANI 200751052
LUKMAN 2009510

PROGRAM REGULER EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2010

Industri Tahu Tempe Kecamatan Konda


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Agribisnis merupakan salah satu mata kuliah yang diprogramkan mahasiswa fakultas ekonomi untuk memahami pengembangan usaha agribisnis dan membuat wawasan mahasiswa. Maka mahasiswa perlu terjun langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk mencari permasalahan teknis yang ada pada industri  dan memberikan solusi sistematis yang tepat.

B.    Maksud dan Tujuan
 Maksud dan tujuan laporan ini dibuat agar kami (penulis) dapat mengikuti atau menyelesaikan mata kuliah agribisnis Semester VII (Tujuh) yang Insya Allah dengan baik tanpa kurang satu syarat pun dalam pelaksanaan tersebut, dan sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan kunjungan lapangan tanpa membuat kesalahan besar.
C.       Ruang Lingkup
Kegiatan industri tahu tempe Bapak Sugeng di desa Lambusa Kecamatan Konda.











BAB II

GAMBARAN UMUM INDUSTRI


A. Tinjauan Industri

Industri tahu tempe didirikan oleh sebuah keluarga yang sudah menekuni dunia indusri tahu tempe sejak beberapa tahun lalu dan sudah memiliki pengalaman panjang dalam dunia industri tahu tempe. Industri keluarga ini telah menjadi eksporter produksi tahu tempe didesa lambusa kecamatan konda kabupaten konawe selatan dan menyalurkan hasil produksinya keberbagai daerah kabupaten/kota sesulawesi tenggara. Diantaranya kabupaten Bombana, Kota Kendari, kabupaten Konawe Selatan serta mencapai perbatasan Sulawesi Tengah. Pendiri industri tahu tempe melihat bahwa industri tahu tempe Sulawesi tenggara masih tergantung pada bahan baku impor. Keterbatasan kemampuan petani lokal Sulawesi tenggara untuk memproduksi kacang kedelai menjadi salah satu alasan sehingga industri tahu tempe tersebut masih mengantungkan hidupnya pada bahan baku impor dari Surabaya. Permintaan tahu tempe terus mengalami peningkatan sehingga pemilik menambah produksinya untuk menutupi permintaan konsumen.

B.   Sejarah Industri
Pada tahun pertama 2000 beropersai industri tahu tempe melaksanakan aktivitasnya dari sebuah rumah diatas tanah seluas 20 x 50 m² yang beralamat di Desa Lambusa Kecamatan Konda dari rumah bersejarah inilah pendiri industri membuka usahanya dengan merancang strategi-strategi pengembang jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Pada gebrakan tahun pertama kegiatan industri membutuhkan pengorbanan penuh tidak saja dalam bentuk materi tetapi juga tenaga, pikiran biaya dan waktu untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi komsumen.
Banyak permintaan konsumen terhadap hasil produksi mendorong industri untuk lebih meningkatkan mutu dan rasa hasil produksi, keahlian kerja ditingkatkan menuju efektivitas dan efisien. Upaya ini tidak sia-sia terbukti dari adanya peningkatan terhadap permintaan dari waktu kewaktu.
Menyadari bidang industri tahu tempe yang demikian cerah, maka bermunculan pula industri-industri tahu tempe dikecamatan konda. Hal ini sepenuhnya disadari industri untuk berjuang dan mempertahankan eksistensinya dengan mengembangkan tenaga uap yang tadinya menggunakan kayu bakar secara manual yang menghabiskan 1 ½ ret perharinya. Ini merupakan kendala bagi industri tahu tempe.
Semakin tinggi persaingan pasar mendorong industri untuk kian mawas diri kesadaran untuk meningkatkan mutu dan rasa. Kebijakan-kebijakan atasan tidak memberikan batasan prioritas bagi karyawan tertentu. Semua penilaian berdasarkan objektivitas industri tanpa melihat apakah karyawan dekat dengan atasan ataupun karyawan lama. Kepercayaan yang diberikan secara objektif kepada karyawan diperkuat dengan adanya pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan. Jumlah karyawan sebanyak 17 orang.  yang terdiri dari 8 orang karyawan sebagai pencetak tahu 6 orang megelola tempe 1 orang pengoreng tahu serta 2 orang karyawan sebagai pemasar kekonsumen.
Berikut Tabel Karyawan Industri Tahu Tempe
Di Desa Lambusa Kecamatan Konda
NO
U R A I A N
JUMLAH KARYAWAN
1
Pencetak Tahu
8
2
Pengolah Tempe
6
3
Pengoreng Tahu
1
4
Pemasar
2

Jumlah
17


C. Visi Dan Misi Industri

           Industri tahu tempe dibangun beberapa tahun yang lalu dengan tujuan menjadi industri nomor satu di desa lambusa kecamatan konda dalam hal mutu dan kemampuan memperoleh keuntungan maupun pertumbuhan industri yang terarah. Sasaran dasar yang paling diutamakan oleh industri ini yaitu menjamin mutu atau kualitas agar terdapat kepuasan pada pelanggan atau konsumen, karena dengan begitu industri ini akan menjadi industri tahu tempe yang paling baik didesa lambusa kecamatan konda.

D. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi industri tahu tempe terdiri dari :
1.      Produksi tempe terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
-       Kedelai dipilih dan dicuci
-       Kedelai direbus dan digiling
-       Lalu kedelai dicuci lagi dan dibuang ampasnya
-       Direndam selama 12 jam
-       Dikukus 2 menit lalu ditiris
-       Didinginkan sekitar 1 jam dan di campur ragi
-       Dibungkus, disusun di rak selama 1 X 24 jam
-       Kemudian dipasarkan.
2.      Produksi tahu terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
-          Proses perendaman bahan baku (kedelai)
-          Proses penggilingan
-          Proses perebusan sampai mendidih lalu disaring dan dibilas sampai 3X dengan menggunakan larutan cuka
-          Disaring lalu diendapkan beberapa menit
-          Dicetak lalu di iris.























BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A.   Pelaksanaan Kegiatan
          Kegiatan yang kami lakukan pada tanggal 05 Desember Tahun 2010 selama 1 (satu) hari di industri tahu tempe bertempat didesa lambusa kecamatan konda mulai pukul 09.00 WITA sampai 13.00 WITA, antara lain :
Persiapan sekaligus meninjau lokasi
Melakukan wawancara

B.   Hasil Kegiatan
          Setelah 1 (satu) hari kami mengikuti dan menyelesaikan Kegiatan kunjungan lapangan di industri tahu tempe kami mendapat banyak ilmu baru dan kebetulan kami di tempatkan di bagian produksi dari awal hingga akhir produksi. Dan setelah itu kami dapat lebih memahami tentang pembuatan serta penjualan kekonsumen.

















BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan

          Dengan bertambahnya pengalaman dan ilmu kami selama mengikuti kegiatan kunjungan lapangan di Industri Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan :
1.      Industri tahu tempe merupakan industri yang mempunyai peluang bisnis yang cukup besar sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
2.      Dengan modal kecil kita mampu membuka usaha tahu tempe dan membuka lapangan kerja buat orang lain.
3.      Menjaga mutu tetap yang terbaik membuat industri tahu tempe ini diminati konsumen.


B.  Saran

Adapun saran yang diajukan oleh penulis adalah hendaknya terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar sehingga industri tahu tempe di Desa Lambusa Kecamatan Konda semakin diminati banyak konsumen.







BAB V

PENUTUP

             Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena Laporan Hasil Kegiatan Kunjungan Lapangan ini telah selesai kami susun. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang turut membantu kami  dalam menyelesaikan tugas laporan ini.

            Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang kami buat di dalam ataupun diluar laporan ini, bila ada saran atau kritik untuk kemajuan kami Insya Allah akan kami terima dengan lapang dada.
















LAMPIRAN
PROSES KEGIATAN PRODUKSI TAHU

Setelah perendaman kedelai dilakukan penggilingan

Proses perebusan

Proses penyaringan
Proses pengendapan

Proses pencetakan

Proses pengirisan
PROSES KEGIATAN PRODUKSI TEMPE
Bahan baku (kedelai)
Proses Pencampuran Ragi  Setelah Perebusan Dan Pendinginan Selama 1 Jam
setelah dilakukan pembungkusan tempe disusun dirak 1x24jam agar siap dipasarkan